Legal Implications of Evidence Removal by Police: the Barelang Case Study

Published: Dec 11, 2025

Abstract:

Purpose: This study aims to analyze the legal implications of evidence tampering or disappearance by law enforcement officers in the criminal justice process, with a specific focus on the Polresta Barelang case in Batam, Indonesia. It finds that evidence tampering undermines institutional accountability and erodes public trust in law enforcement and the judiciary. The study emphasizes the need for stronger oversight mechanisms and transparent evidence management policies to restore integrity in the criminal justice system.

Methodology/approach: The research employs a socio-legal approach (normative-empirical method), combining statute and case approaches. Primary data were collected through interviews with law enforcement officers, representatives from the Financial Transaction Reports and Analysis Center (PPATK), and civil society actors. Secondary data were obtained from books, journal articles, laws, court decisions, and official documents from the Batam Free Trade Zone Authority. The data were analyzed using a qualitative-descriptive method with a regulatory and field-practice analysis.

Results/findings: The study reveals that the removal of evidence by police officers severely undermines due process and violates criminal procedure law and professional ethics. The case at Polresta Barelang highlights systemic weaknesses in internal accountability mechanisms, low transparency, and a lack of external oversight.

Conclusions: The findings confirm the urgent need for regulatory reform, institutional accountability, and the implementation of digital-based evidence tracking systems. Addressing these issues is essential to safeguard the fairness of judicial proceedings and rebuild public confidence.

Limitations: This study is limited to one regional police institution and does not encompass nationwide patterns of evidence management across law enforcement bodies.

Contribution: The study provides critical insight into criminal justice reform, particularly in strengthening evidence management systems. It is relevant for policymakers, legal academics, anti-corruption bodies, and institutions responsible for law enforcement accountability.

Keywords:
1. Criminal Justice
2. Evidence Management Reform
3. Police Misconduct
4. Procedural Fairness
5. Polresta Barelang
Authors:
1 . Khairul Riza
2 . Irpan Husein Lubis
How to Cite
Riza, K., & Lubis, I. H. (2025). Legal Implications of Evidence Removal by Police: the Barelang Case Study. Kajian Ilmiah Hukum Dan Kenegaraan, 4(2), 99–109. https://doi.org/10.35912/kihan.v4i2.4997

Downloads

Download data is not yet available.
Issue & Section
References

    Achmad Ali. (2020). Menguak Teori Hukum dan Teori Peradilan (1st ed.). Kencana.

    Arif Nugroho, M. S. (2020). Penyimpangan Prosedural dalam Penanganan Barang Bukti oleh Penyidik. Jurnal Hukum Pidana Dan Kriminologi, 12(1).

    Dicki Nelson, R. A. K. (2024, April 11). Masalah Barang Bukti yang Hilang di Tangan Penegak Hukum. Hukumonline.Com.

    Garland, D. (2018). Punishment and welfare: A history of penal strategies (Vol. 29). Quid Pro Books.

    Goodey, J. and C. G. (2017). Criminal Evidence in Context. Routledge.

    Hamzah, A. (2017). Hukum Pidana Indonesia. Sinar Grafika.

    Herdiana, W., Sulistiani, L., & Imamulhadi, I. (2023). Penanganan Barang Bukti Benih Bening Lobster Melalui Mekanisme Pelepasliaran Sebagai Upaya Melestarikan Komoditas Lobster. LITRA: Jurnal Hukum Lingkungan, Tata Ruang, Dan Agraria, 2(2), 232–249.

    Hiariej, E. O. S., & SH, M. (2016). Pengantar hukum acara pidana. Jakarta: Universitas Terbuka, 128–145.

    Ibrahim, Joko. (2021). Prinsip Fair Trial dalam Sistem Peradilan Pidana. Jurnal Hukum IUS, 22(2).

    Kim, Joon. (2020). Evidence Management in the Digital Age: Lessons from South Korea. Journal of Law and Policy, 4(2).

    Lawrance M. Friedman. (1975). The legal system: A social science perspective. Russel Sage Foundation.

    M Yahya Harahap, S. H. (2019). pembahasan permasalahan dan penerapan KUHAP penyidikan dan penuntutan.

    Marzuki, P. M. (2016). Penelitian Hukum Edisi Revisi Cet. Ke-12. Jakarta: Prenadamedia Group.

    Marzuki, P. M., & Sh, M. S. (2020). Teori hukum. Prenada Media.

    Mulyadi, L. (2012). Hukum Acara Pidana: Normatif, Teoretis, Praktik dan Permasalahannya.

    Nurlaelawati, Euis. (2020). Keterbukaan Informasi dalam Sistem Hukum Pidana Indonesia. Jurnal Hukum Dan Demokrasi, 7(2), 105–117.

    Punggeti, R. N., Parid, M., Supriatna, D., Umro, J., Pd, M., Yasin, M., & Putri, M. F. J. L. (2024). Pendidikan karakter anti korupsi. Basya Media Utama.

    R. Hidayat. (2019). Analisis Yuridis Penyalahgunaan Wewenang oleh Aparat Penegak Hukum dalam Penanganan Barang Bukti. Jurnal Rechtsstaat, 5(2).

    Rahardjo, S. (2010). Penegakan hukum progresif. Penerbit Buku Kompas.

    Respationo, HM. S., & Hamzah, M. G. (2013). PUTUSAN HAKIM: MENUJU RASIONALITAS HUKUM REFLEKSIF DALAM PENEGAKAN HUKUM. Yustisia Jurnal Hukum, 2(2). https://doi.org/10.20961/yustisia.v2i2.10194

    Riza, K. (2023). Hak Restitusi bagi Korban Perdagangan Orang: Sebuah Langkah Penting Menuju Keadilan di Indonesia. Kajian Ilmiah Hukum Dan Kenegaraan, 2(1), 37–44. https://doi.org/10.35912/kihan.v2i1.2359

    Ruslan Renggong, S. H. (2017). Hukum Pidana Khusus. Prenada Media.

    Salim, H. S. (2013). Penerapan teori hukum pada penelitian tesis dan disertasi.

    Sidharta, A. & H. M. (2021). Digitalisasi Barang Bukti Sebagai Upaya Pencegahan Penyalahgunaan Wewenang. Jurnal Reformasi Hukum, 11(1).

    Soekanto, S. , & M. S. (2021). Penelitian Hukum Normatif Dan Empiris. Rajawali Pers.

    Sudarto. (2020). Hukum dan Hukum Pidana. Alumni.

    TEMPO. (2025, March 3). PN Batam Mulai Sidangkan 10 Polisi Polresta Barelang Diduga Hilangkan Barang Bukti 1 Kg Sabu. Tempo.Co.

    Tyler, T. R. & Y. J. Huo. (2022). Trust in the Law: Encouraging Public Cooperation with the Police and Courts. Russell Sage Foundation.

    Wahyuni, R. (2020). Tanggung Jawab Pidana Aparat Penegak Hukum yang Menyalahgunakan Wewenang. Jurnal Hukum Dan Etika Profesi, 7(1).

  1. Achmad Ali. (2020). Menguak Teori Hukum dan Teori Peradilan (1st ed.). Kencana.
  2. Arif Nugroho, M. S. (2020). Penyimpangan Prosedural dalam Penanganan Barang Bukti oleh Penyidik. Jurnal Hukum Pidana Dan Kriminologi, 12(1).
  3. Dicki Nelson, R. A. K. (2024, April 11). Masalah Barang Bukti yang Hilang di Tangan Penegak Hukum. Hukumonline.Com.
  4. Garland, D. (2018). Punishment and welfare: A history of penal strategies (Vol. 29). Quid Pro Books.
  5. Goodey, J. and C. G. (2017). Criminal Evidence in Context. Routledge.
  6. Hamzah, A. (2017). Hukum Pidana Indonesia. Sinar Grafika.
  7. Herdiana, W., Sulistiani, L., & Imamulhadi, I. (2023). Penanganan Barang Bukti Benih Bening Lobster Melalui Mekanisme Pelepasliaran Sebagai Upaya Melestarikan Komoditas Lobster. LITRA: Jurnal Hukum Lingkungan, Tata Ruang, Dan Agraria, 2(2), 232–249.
  8. Hiariej, E. O. S., & SH, M. (2016). Pengantar hukum acara pidana. Jakarta: Universitas Terbuka, 128–145.
  9. Ibrahim, Joko. (2021). Prinsip Fair Trial dalam Sistem Peradilan Pidana. Jurnal Hukum IUS, 22(2).
  10. Kim, Joon. (2020). Evidence Management in the Digital Age: Lessons from South Korea. Journal of Law and Policy, 4(2).
  11. Lawrance M. Friedman. (1975). The legal system: A social science perspective. Russel Sage Foundation.
  12. M Yahya Harahap, S. H. (2019). pembahasan permasalahan dan penerapan KUHAP penyidikan dan penuntutan.
  13. Marzuki, P. M. (2016). Penelitian Hukum Edisi Revisi Cet. Ke-12. Jakarta: Prenadamedia Group.
  14. Marzuki, P. M., & Sh, M. S. (2020). Teori hukum. Prenada Media.
  15. Mulyadi, L. (2012). Hukum Acara Pidana: Normatif, Teoretis, Praktik dan Permasalahannya.
  16. Nurlaelawati, Euis. (2020). Keterbukaan Informasi dalam Sistem Hukum Pidana Indonesia. Jurnal Hukum Dan Demokrasi, 7(2), 105–117.
  17. Punggeti, R. N., Parid, M., Supriatna, D., Umro, J., Pd, M., Yasin, M., & Putri, M. F. J. L. (2024). Pendidikan karakter anti korupsi. Basya Media Utama.
  18. R. Hidayat. (2019). Analisis Yuridis Penyalahgunaan Wewenang oleh Aparat Penegak Hukum dalam Penanganan Barang Bukti. Jurnal Rechtsstaat, 5(2).
  19. Rahardjo, S. (2010). Penegakan hukum progresif. Penerbit Buku Kompas.
  20. Respationo, HM. S., & Hamzah, M. G. (2013). PUTUSAN HAKIM: MENUJU RASIONALITAS HUKUM REFLEKSIF DALAM PENEGAKAN HUKUM. Yustisia Jurnal Hukum, 2(2). https://doi.org/10.20961/yustisia.v2i2.10194
  21. Riza, K. (2023). Hak Restitusi bagi Korban Perdagangan Orang: Sebuah Langkah Penting Menuju Keadilan di Indonesia. Kajian Ilmiah Hukum Dan Kenegaraan, 2(1), 37–44. https://doi.org/10.35912/kihan.v2i1.2359
  22. Ruslan Renggong, S. H. (2017). Hukum Pidana Khusus. Prenada Media.
  23. Salim, H. S. (2013). Penerapan teori hukum pada penelitian tesis dan disertasi.
  24. Sidharta, A. & H. M. (2021). Digitalisasi Barang Bukti Sebagai Upaya Pencegahan Penyalahgunaan Wewenang. Jurnal Reformasi Hukum, 11(1).
  25. Soekanto, S. , & M. S. (2021). Penelitian Hukum Normatif Dan Empiris. Rajawali Pers.
  26. Sudarto. (2020). Hukum dan Hukum Pidana. Alumni.
  27. TEMPO. (2025, March 3). PN Batam Mulai Sidangkan 10 Polisi Polresta Barelang Diduga Hilangkan Barang Bukti 1 Kg Sabu. Tempo.Co.
  28. Tyler, T. R. & Y. J. Huo. (2022). Trust in the Law: Encouraging Public Cooperation with the Police and Courts. Russell Sage Foundation.
  29. Wahyuni, R. (2020). Tanggung Jawab Pidana Aparat Penegak Hukum yang Menyalahgunakan Wewenang. Jurnal Hukum Dan Etika Profesi, 7(1).