Peranan Kekuatan Alat Bukti Keterangan Ahli dan Visum Et Revertum dalam Tindak Pidana Pembunuhan Anak oleh Ibunya di Wilayah Hukum Polda Bali

Published: Mar 24, 2023

Abstract:

Purpose: The strength of the evidence of the Expert Testament and the Visum Et Revertum that was submitted as a judge's consideration in deciding the crime of the murder of a child by his mother at the Bali Regional Police. The research method used is Empirical Juridical Research.

Method: The research specifications are used through library research, the source of legal material used is primary legal material and secondary legal material, the approach used is the case approach. The technique of collecting legal materials used in this study is through interviews, observation and documentation.

Result: Based on the results of research conducted by the author in the results obtained that the strength of the evidence Expert Testament and Visum Et Revertum in criminal cases are considered as legal evidence and have the strength of evidence but must be associated with the book ain so as to create a material truth. The judge in issuing a decision has obtained confidence based on a minimum of two valid evidences, the Judge also uses Visum Et Revertum as a material for consideration and assesses that there is a supporting link between the results of the examination of the Visum Et Revertum examination with the Criminal Act conducted so that the judge declares that the defendant is proven guilty commits a crime and is convicted of a criminal sentence.

Keywords:
1. proof tool
2. Expert information
3. Visum et revertum
4. Murder
Authors:
1 . I Nyoman Sukerta
2 . Luh Nila Winarni
3 . Cokorde Istri Dian Laksmi Dewi
How to Cite
Sukerta, I. N. ., Winarni, L. N. ., & Dewi, C. I. D. L. . (2023). Peranan Kekuatan Alat Bukti Keterangan Ahli dan Visum Et Revertum dalam Tindak Pidana Pembunuhan Anak oleh Ibunya di Wilayah Hukum Polda Bali . Jurnal Studi Multidisiplin Ilmu, 1(1), 19–23. Retrieved from https://penerbitgoodwood.com/index.php/Jasmi/article/view/1957

Downloads

Download data is not yet available.
Issue & Section
References

    Abdussalam, R. (2006). Prospek hukum pidana Indonesia dalam mewujudkan rasa keadilan masyarakat: Hukum pidana formal: Restu Agung.

    Alfitra, S. (2011). Hukum pembuktian dalam beracara pidana, perdata, dan korupsi di Indonesia: RAIH ASA SUKSES.

    Bisri, I. (2008). Sistem hukum Indonesia: prinsip-prinsip & implementasi hukum di Indonesia.

    Chazawi, A. (2008). Hukum Pembuktian Tindak Pidana Korupsi, Bandung: PT: Alumni.

    Efendi, T. (2014). Dasar-Dasar Hukum Acara Pidana: Malang: Setara Press.

    Halim, M. N. A., & Marzuki, A. C. (1999). Membahagiakan suami sejak malam pertama: Mitra Pustaka.

    Harahap, M. Y. (2002). Pembahasan permasalahan dan penerapan KUHAP: Pemeriksaan sidang pengadilan, banding, kasasi, dan peninjauan kembali.

    Moeljatno, S. (2002). Asas-asas Hukum Pidana. Rineka Cipta, Jakarta.

    Muladi, B. N. A. (2010). Teori-teori dan Kebijakan Pidana, Bandung, PT: Alumni.

    Prakoso, D. (1988). Alat Bukti dan Kekuatan Pembuktian di dalam Proses Pidana: Liberty.

    Rahman, R., & Octavia, V. (2023). Pola Interaksi Sosial di Warung (Studi Kasus pada Interaksi Sosial di Warung Sembako di Kelurahan Pulogebang Kota Jakarta Timur). Jurnal Studi Ilmu Sosial dan Politik, 2(2), 131-141. doi:10.35912/jasispol.v2i2.1885

    Riza, K., Lubis, I. H., & Suwalla, N. (2022). Kepastian Hukum Terhadap Putusan Peradilan Adat Aceh dalam Penyelesaian Tindak Pidana Pencurian. Jurnal Ilmiah Hukum dan Hak Asasi Manusia, 2(1), 39-47. doi:10.35912/jihham.v2i1.1580

    Santoso, T., & Zulfa, E. A. (2011). Kriminologi, Cetakan Kesepuluh. Jakarta: Raja GrafindoPersada.

    Soeparmono, R. (1989). Keterangan ahli dan visum et repertum dalam aspek hukum acara pidana: Satya Wacana.

    Sunarso, S. (2005). Penegakan Hukum Psikotropika Dalam Kajian Sosiologi Hukum.

    Yalid, Y., & Simamora, B. (2022). Penerapan Sertifikat Laik Fungsi Bangunan Gedung di Kecamatan Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan. Jurnal Ilmiah Hukum dan Hak Asasi Manusia, 2(1), 1-13. doi:10.35912/jihham.v2i1.1336

  1. Abdussalam, R. (2006). Prospek hukum pidana Indonesia dalam mewujudkan rasa keadilan masyarakat: Hukum pidana formal: Restu Agung.
  2. Alfitra, S. (2011). Hukum pembuktian dalam beracara pidana, perdata, dan korupsi di Indonesia: RAIH ASA SUKSES.
  3. Bisri, I. (2008). Sistem hukum Indonesia: prinsip-prinsip & implementasi hukum di Indonesia.
  4. Chazawi, A. (2008). Hukum Pembuktian Tindak Pidana Korupsi, Bandung: PT: Alumni.
  5. Efendi, T. (2014). Dasar-Dasar Hukum Acara Pidana: Malang: Setara Press.
  6. Halim, M. N. A., & Marzuki, A. C. (1999). Membahagiakan suami sejak malam pertama: Mitra Pustaka.
  7. Harahap, M. Y. (2002). Pembahasan permasalahan dan penerapan KUHAP: Pemeriksaan sidang pengadilan, banding, kasasi, dan peninjauan kembali.
  8. Moeljatno, S. (2002). Asas-asas Hukum Pidana. Rineka Cipta, Jakarta.
  9. Muladi, B. N. A. (2010). Teori-teori dan Kebijakan Pidana, Bandung, PT: Alumni.
  10. Prakoso, D. (1988). Alat Bukti dan Kekuatan Pembuktian di dalam Proses Pidana: Liberty.
  11. Rahman, R., & Octavia, V. (2023). Pola Interaksi Sosial di Warung (Studi Kasus pada Interaksi Sosial di Warung Sembako di Kelurahan Pulogebang Kota Jakarta Timur). Jurnal Studi Ilmu Sosial dan Politik, 2(2), 131-141. doi:10.35912/jasispol.v2i2.1885
  12. Riza, K., Lubis, I. H., & Suwalla, N. (2022). Kepastian Hukum Terhadap Putusan Peradilan Adat Aceh dalam Penyelesaian Tindak Pidana Pencurian. Jurnal Ilmiah Hukum dan Hak Asasi Manusia, 2(1), 39-47. doi:10.35912/jihham.v2i1.1580
  13. Santoso, T., & Zulfa, E. A. (2011). Kriminologi, Cetakan Kesepuluh. Jakarta: Raja GrafindoPersada.
  14. Soeparmono, R. (1989). Keterangan ahli dan visum et repertum dalam aspek hukum acara pidana: Satya Wacana.
  15. Sunarso, S. (2005). Penegakan Hukum Psikotropika Dalam Kajian Sosiologi Hukum.
  16. Yalid, Y., & Simamora, B. (2022). Penerapan Sertifikat Laik Fungsi Bangunan Gedung di Kecamatan Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan. Jurnal Ilmiah Hukum dan Hak Asasi Manusia, 2(1), 1-13. doi:10.35912/jihham.v2i1.1336